Sekarang
mau cerita mengenai perjalanan mudik
kemarin. Mudik setelah UTS, lumayan lah bisa libur beberapa hari kali ini 5
hari, lumayan kan buat mudik. Awalnya aku nggak ada niatan buat mudik minggu
ini, sudah bikin rencana sama anak-anak yang lain mau ke Pangandaran dan kalau
sempat lanjut ke Ciwidey. Nah ini peran si Tika muncul, Tika itu temen seasrama
aku, satu gedung cuman beda lantai, nah yang bikin akrab itu awal mulanya
gara-gara dia satu kampong halaman sama aku, dia anak Surabaya, sama kayak aku yang
jember, sama-sama dari Jawa Timur yang Timuurr banget, yang bahasa jawanya
sering dibilang kasar.
Aku nanya sama Tika, enaknya pulang apa
enggak, si Tika jawab “ Mulih wess” kan jadi galau yang disini, terus nanya ke
anak-anak yang lain jawabannya sama,katanya lumayan liburnya 5 hari kalau nggak
dibuat mudik. Yaudah akhirnya aku fix mutusin buat mudik setelah Tanya-tanya ke
banyak orang, yang paling penting Tanya ke Bapak-Ibu tercinta. Akhirnya pesen
tiket sudah, tiket pulang dari Bandung-Surabaya sudah, sekarang yang jadi
masalah nggak dapet tiket dari Surabaya-Jember. Setelah diputusin ngambil jalan
naik Bus.
Perjalanan mudik dimulai, dari awal aja
sudah banyak rintangan. Kita mulai dari pulang UTS hari terakhir. Masing-masing
kembali ke kamar masing-masing secepat mungkin, sebab ada amanat dari ibu Desva
dan ibu Qorriza minta tolong anterin ke travel Baraya. Sudah berangkat selesai.
Dengan pedenya cuman siap-siap badan sama barang bawaan tapi nggak mikirin
transportasi ke Stasiun Bandung. Masalah pertama dimulai, jam 14.30 WIB,
selesai beres-beres dan segala macem, aku sama Lelly turun ke lantai dua menuju
kamarnya Tika, sampai disana baru sadar kalau susah banget dapet taksi dengan
keadaan kopernya Tika segede gunung. Akhirnya niat pesen taxi, bl*****d called …
jawabannya nggak memuaskan, “Masih waiting list”, seketika hening. Telepon kedua taksi c*******I,
lumayan seneng denger jawaban “Ditunggu yaa”, sudah santai sekarang dilanjut obrolan dan
guyonannya. Waktu berlalu semakin lama matahari semakin tampak menuju ufuk,
kegelisahan dimulai. Waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan taksi yang
diharapkan kedatangannya tidak kunjung muncul sosoknya, konfirmasi dari pusat
pun belum ada. Mulai mencoba satu-persatu daftar taksi dan hampir semuanya
menjawab demikian mirip, taksi yang bersangkutan sedang tidak berada dalam area
sekitar STT Telkom. Si Nia yang baru datang dari keluar sama kecengannya bilang
“Kenapa nggak taksi g***h r***h aja, murah lho”. Semua saran dicoba satu
persatu, dan jawabannya menjadi suatu yang abstrak, entah mereka bilang iya
atau nggak, nggak jelas. Bayangan mudik semakin kabur, tiba-tiba muncul taksi
p****a yang berwarna biru, aku langsung berlari ke bawah menghampiri taksi
tersebut, dan segera bertanya sekaligus berharap taksi tersebut tidak ada yang
pesan, amiin. Tapi ternyata hanya harapan, sudah dipesan.
Putus Asa … Bapakku telepon, hampir
nangis cerita masalah keberangkatan, Bapak dengan gaya bijaksana dan tegasnya
berkata, “Kok nggak golek ning njobo ae, engko di kongkon mlebu”. Cring … kenapa nggak kepikiran daritadi yaa. Secepat
kilat lari ke lantai IV ambil kunci motor, lalu turun ke bawah lagi ngasihin
kunci motor ke Nia, biar Nia yang nyetir keluar. Sampai setengah jalan, masih
belum keluar dari kawasan kampus ada telepon masuk, dari salah satu taksi yang
terakhir di telepon –g***h r***h-,”Mbak,
taksi yang dipesan sudah di STT Telkom”.
Alhamdulillaahhh … Allah Maha Besar.
Taksi pun sudah terparkir di depan
asrama, semua barang selesai dimuat, dan lesgooo, hahaha. Masalah pertama
selesai, datang lagi masalah kedua. Jadwal keberangkatan kereta jam 17.00
tepat. Nah kita berangkat dari asrama baru jam 16.00. Ditambah minggu ini
minggu liburan, pasti macet, nanya ke sopir taksi katanya macet juga. Bzzzzzz …..
bismillah, hanya bisa berdoa kepada Allah, jalanan jadi lancer, dan
Alhamdulillah kita sampai di Stasiun Bandung jam 16.30 WIB.
Semua masuk ke dalam kereta Mutiara
Selatan dengan tujuan Bandung-Surabaya, meletakkan tas pada masing-masing
bagasi dan duduk pada masing-masing kursi, serta melepas lelah setelah sekian
lama berkutat dengan kecemasan dan ketegangan yang terjadi dalam setiap menit
dan detiknya. Allahu Akbar ….
Pelajaran yang didapat hari ini, kalau
memang ada rencana mau pulang, dipersiapkan sematang mungkin, mulai dari
transportasi dan lain-lain, jangan hanya mempersiapkan barang bawaan saja.
Termasuk taksi, apalagi mendekati hari libur pasti banyak tuh yang pesen taksi,
kalau boleh saran nih, pesen taksinya 6 jam sebelumnya, takut deh kejadian
kayak yang hari itu. Kejar-kejaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar