Sabtu, 17 November 2012

Perjalanan Pulang


          Sekarang  mau cerita mengenai perjalanan mudik kemarin. Mudik setelah UTS, lumayan lah bisa libur beberapa hari kali ini 5 hari, lumayan kan buat mudik. Awalnya aku nggak ada niatan buat mudik minggu ini, sudah bikin rencana sama anak-anak yang lain mau ke Pangandaran dan kalau sempat lanjut ke Ciwidey. Nah ini peran si Tika muncul, Tika itu temen seasrama aku, satu gedung cuman beda lantai, nah yang bikin akrab itu awal mulanya gara-gara dia satu kampong halaman sama aku, dia anak Surabaya, sama kayak aku yang jember, sama-sama dari Jawa Timur yang Timuurr banget, yang bahasa jawanya sering dibilang kasar.


        Aku nanya sama Tika, enaknya pulang apa enggak, si Tika jawab “ Mulih wess” kan jadi galau yang disini, terus nanya ke anak-anak yang lain jawabannya sama,katanya lumayan liburnya 5 hari kalau nggak dibuat mudik. Yaudah akhirnya aku fix mutusin buat mudik setelah Tanya-tanya ke banyak orang, yang paling penting Tanya ke Bapak-Ibu tercinta. Akhirnya pesen tiket sudah, tiket pulang dari Bandung-Surabaya sudah, sekarang yang jadi masalah nggak dapet tiket dari Surabaya-Jember. Setelah diputusin ngambil jalan naik Bus.

        Perjalanan mudik dimulai, dari awal aja sudah banyak rintangan. Kita mulai dari pulang UTS hari terakhir. Masing-masing kembali ke kamar masing-masing secepat mungkin, sebab ada amanat dari ibu Desva dan ibu Qorriza minta tolong anterin ke travel Baraya. Sudah berangkat selesai. Dengan pedenya cuman siap-siap badan sama barang bawaan tapi nggak mikirin transportasi ke Stasiun Bandung. Masalah pertama dimulai, jam 14.30 WIB, selesai beres-beres dan segala macem, aku sama Lelly turun ke lantai dua menuju kamarnya Tika, sampai disana baru sadar kalau susah banget dapet taksi dengan keadaan kopernya Tika segede gunung. Akhirnya niat pesen taxi, bl*****d called … jawabannya nggak memuaskan, Masih waiting list, seketika hening. Telepon kedua taksi c*******I, lumayan seneng denger jawaban Ditunggu yaa, sudah santai sekarang dilanjut obrolan dan guyonannya. Waktu berlalu semakin lama matahari semakin tampak menuju ufuk, kegelisahan dimulai. Waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan taksi yang diharapkan kedatangannya tidak kunjung muncul sosoknya, konfirmasi dari pusat pun belum ada. Mulai mencoba satu-persatu daftar taksi dan hampir semuanya menjawab demikian mirip, taksi yang bersangkutan sedang tidak berada dalam area sekitar STT Telkom. Si Nia yang baru datang dari keluar sama kecengannya bilang “Kenapa nggak taksi g***h r***h aja, murah lho”. Semua saran dicoba satu persatu, dan jawabannya menjadi suatu yang abstrak, entah mereka bilang iya atau nggak, nggak jelas. Bayangan mudik semakin kabur, tiba-tiba muncul taksi p****a yang berwarna biru, aku langsung berlari ke bawah menghampiri taksi tersebut, dan segera bertanya sekaligus berharap taksi tersebut tidak ada yang pesan, amiin. Tapi ternyata hanya harapan, sudah dipesan.

        Putus Asa … Bapakku telepon, hampir nangis cerita masalah keberangkatan, Bapak dengan gaya bijaksana dan tegasnya berkata, Kok nggak golek ning njobo ae, engko di kongkon mlebu. Cring … kenapa nggak kepikiran daritadi yaa. Secepat kilat lari ke lantai IV ambil kunci motor, lalu turun ke bawah lagi ngasihin kunci motor ke Nia, biar Nia yang nyetir keluar. Sampai setengah jalan, masih belum keluar dari kawasan kampus ada telepon masuk, dari salah satu taksi yang terakhir di telepon –g***h r***h-,Mbak, taksi yang dipesan sudah di STT Telkom. Alhamdulillaahhh … Allah Maha Besar.

        Taksi pun sudah terparkir di depan asrama, semua barang selesai dimuat, dan lesgooo, hahaha. Masalah pertama selesai, datang lagi masalah kedua. Jadwal keberangkatan kereta jam 17.00 tepat. Nah kita berangkat dari asrama baru jam 16.00. Ditambah minggu ini minggu liburan, pasti macet, nanya ke sopir taksi katanya macet juga. Bzzzzzz ….. bismillah, hanya bisa berdoa kepada Allah, jalanan jadi lancer, dan Alhamdulillah kita sampai di Stasiun Bandung jam 16.30 WIB.

        Semua masuk ke dalam kereta Mutiara Selatan dengan tujuan Bandung-Surabaya, meletakkan tas pada masing-masing bagasi dan duduk pada masing-masing kursi, serta melepas lelah setelah sekian lama berkutat dengan kecemasan dan ketegangan yang terjadi dalam setiap menit dan detiknya. Allahu Akbar ….

        Pelajaran yang didapat hari ini, kalau memang ada rencana mau pulang, dipersiapkan sematang mungkin, mulai dari transportasi dan lain-lain, jangan hanya mempersiapkan barang bawaan saja. Termasuk taksi, apalagi mendekati hari libur pasti banyak tuh yang pesen taksi, kalau boleh saran nih, pesen taksinya 6 jam sebelumnya, takut deh kejadian kayak yang hari itu. Kejar-kejaran.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar